Saturday, August 25, 2018

(REVIEW) Peripera Pearly Night Peri's Ink Velvet

Haiii semuaaa!!!

Balik lagi dengan aku di sini, dan pada postingan kali ini aku membahas tentang lip tint yang sebenernya sudah lama keluar, tapi baru sempet aku review hehe. Tanpa basa-basi yuk langsung baca reviewku tentang Peripera  Peri's Ink Velvet yang edisi Pearly Night!



Sebenarnya Peripera ini memiliki beberapa versi dari lip tint mereka, ada yang Ink Velvet, Airy, Sugar Glow, dll. Tapi yang salah satu edisi pertama adalah yang Ink Velvet ini, tetapi kemaren pas Holiday 2017 Peripera me repackage produk lamanya termasuk Ink Velvetnya dengan tema khas Christmas, harganya agak lebih tinggi daripada versi yang biasa, dan ini merupakan limited edition (Sekarang udah ga produksi, tapi masih banyak di olshop).



Packaging : Lip velvet ini cakep banget loh packagingnya! Mengingatkanku dengan icing cake atau juga lilin yang meleleh karena detail di bagian tutupnya. Tetapi perbedaan mencolok antara  versi pearly night dengan yang biasa ada pada Snow Globenya, ya, ada  globe yang bisa kita goyangkan dan gantinya salju malah ada seperti confetti gitu di dalemnya yang bakal berputar-putar ketika digoyang. Selain itu di dalamnya juga ada patung beruang kutub kecil, sayang ketika paketan lip tint ini sampai di rumah lem patungnya pada lepas semua.



Selain tutupnya yang fancy,aku juga suka dengan betapa kokoh tubenya, meski terbuat dari plastik tapi bahannya tebal dan ngga murahan, top lah pokoknya.



Aplikator : Aplikator Ink Velvet ini termasuk setengah doe foot, jadi agak panjang dan potongannya nggak terlalu terlihat, menurutku biasa aja  aplikatornya, nyaman tetapi ngga super mudah buat mengaplikasikan lip tintnya.

Klaim : Slide on? Right on! These gorgeously hued tints from Peri Pera have a velvety, almost whipped-like mousse texture that glides effortlessly onto the lips, leaving them with vivid pigmentation that stays put. Its hydrating formula keeps the lips looking plump for up to 6 hours, so you don't have to worry about constantly checking in the mirror for touch-ups throughout the day. Pick from 8 lovely colours to pop on, and you're ready to take on the day!

Harga : Aku membelinya di olshop Sope dengan harga 82.000 rupiah, tapi sekarang sudah turun harga karena barangnya discontinued (khusus yang edisi pearly night)

Swatch : Berikut ini adalah swatch di tanganku 

Indoor

Outdoor

Dari 15 shade yang ada di Peri's Ink Velvet, hanya ada 4 shade yang dimasukkan dalam edisi Pearly Night, dan aku memiliki 3 dari 4 shade tersebut, kenapa ga sekalian 4? Karena shade yang satu itu oreng menyala banget pasti ga bakal kepake di aku. Shade yang aku punya adalah Sellout Red, Celeb Deep Rose, dan Beauty Peak Rose, untuk Sellout Red warnanya merah dengan hint orange, alias merah cabe,  kemudian Celeb Deep Rose merupakan satu-satunya warna agak kalem di koleksi ini, yaitu rosy brown, dan terakhir Beauty Peak Rose, yang warnanya bener-bener beda dari iklannya! Di iklan warnanya cakep banget pink coral tapi saat di swatch malah keluar warna orange, shade ini juga ada hint neonnya dikit.

Formula : Formula Peri's Ink Velvet ini menurutku creamy dan mudah banget diratakan, saat dioles di tangan atau bibir aku merasakan sensasi formulanya yang fluffy dan lembut,  untuk ukuran lip tint ini pigmented banget loh terutama yang shade No 06, sayangnya produk ini velvety finish sesuai namanya sehingga mudah geser dan transfer. Untuk wanginya lumayan enak, wangi seperti buah tapi dicampur dengan floral, susah mendeskripsikannya tapi pokoknya ngga bikin eneg, cuma pribadi sih aku ngerasa wanginya kadang agak over alias wangi banget meski telat nempel di bibir. Meski mudah transfer, tetapi produk ini stain banget, berikut adalah stain nya di tanganku :

indoor

outdoor

Yup, stainnya sesuai dengan shade masing-masing ya, yang Sellout Red meninggalkan stain pink tua, Celeb Deep Rose yang paling 'bersih' alias hampir ga ada stainnya, cuma terlihat kecoklatan dikit aja, sedangkan Beauty Peak Rose masih bertahan dengan warna oren nya. Di antara ketiga shade ini yang No.14 Beauty Peak Rose yang formulanya paling buruk menurutku, karena memang dia finishnya paling matte daripada shade lain, tapi hasilnya jadi kering, nggak nyaman, dan streaky, ditambah sama warnanya yang neon membuat bibirku kelihatan stand out not in a good way.

Ketahanan produk ini lumayan kalau tidak dipakai makan, sekitar 4-5 jam masih terlihat bagus, tetapi kalau dipake makan atau minum pasti belepotan kemana-mana dan menyisakan stainnya aja, selain itu lip velvet ini rawan menempel di gigi setelah diaplikasikan, jadi harus super hati-hati pakainya. Untuk menghapus, aku sarankan memakai lip & eye remover dengan bahan minyak karena sifat stainnya yang kuat banget, swatch di tanganku baru hilang keesokan harinya setelah aku mandi 2x!.

What I like about this product :
- Cheap (untuk ukuran lip tint Korea Limited Ed)
- Packagingnya lucuuuuu!
- Formulanya yang lembut dan mudah diaplikasikan
- Pigmented
- Stain

What I don't like about this product :
- Limited Edition
- Susah dihapus
- Mudah geser dan transfer
- Konsistensi masing-masing shade yang berbeda

Overall : 3/5
Repurchase? Maybe

Aku merekomen produk ini bagi para pecinta lip tint yang lelah dengan model lip tint yang cair dan sheer, atau juga bagi pemilik bibir hitam seperti aku yang ingin mencoba lip tint, atau jugaa bagi yang bosen dengan lipstik matte dan lebih suka finish velvety, wajib coba  Peri's Ink Velvet ini, bagus dan worth it dengan harganya, aku mungkin akan beli serinya yang lain.

Thanks for sticking up with my review, comment, react, or share my post below so I'll know what you think! See you~


Saturday, August 18, 2018

(REVIEW) 3CE Soft Lip Lacquer in Tawny Red, Explicit, & Null Set



HAIIII SEMUAA...

Kembali lagi dengan postinganku yang membahas review-review produk kecantikan, kali ini aku akan membahas tentang produk dari salah satu brand favoritku, 3CE, yaitu 3CE Soft Lip Lacquer. Ini merupakan lip cream matte paling baru yang 3CE rilis, yuk cek terus review dariku.



Packaging : Packaging dari lip cream/lacquer ini sama seperti koleksi 3CE sebelumnya yang Mood Recipe dan Velvet Lip Tint, yaitu berwarna senada dengan shade di dalamnya, menurutku konsep ini sudah menjadi ciri khas 3CE sekarang, maybe they learnt people love this kind of design, and it is good design! Hal yang bikin aku gemes dan pengen beli ya karena lihat packagingnya ini. Dusnya mirip dengan yang seri lip tint tapi agak lebih lebar dan pendek daripada yang lip tint.







Di bagian belakang box terdapat keterangan dalam Hangul, barcode, beserta hologram  untuk menunjukkan kalau ini ori. 


Di bagian atas terdapat keterangan nama shade, dari 10 pilihan warna yang tersedia aku memilih #Explicit, #Tawny Red, dan #Null Set.




Beralih ke tubenya sekarang, bentuk tubenya sekali lagi mirip dengan velvet lip tint-nya, tapi bedanya di bagian badan tube sekarang tidak ada kertas tempelan yang dililitkan di sekeliling tube, tapi frosted glass yang membuat warna lip cream di dalamnya tetap terlihat dengan cantik, sedangkan logo 3CE di print di bagian depan badan tube. Di bagian tutupnya menggunakan warna sesuai dengan shade di dalamnya. Di bagian bawah tube terdapat keterangan dari Hangul beserta nama shadenya. Overall, tube lip cream ini baguuuss dan berkelas banget, kesannya mewah tapi tetep ada sentuhan girlynya.

Price : Dibandingkan dengan yang seri lip tint menurutku harganya yang lip lacquer ini sedikiitt lebih murah, aku membeli 3CE Soft Lip Lacquer dengan harga 155rb rupiah, sedangkan dulu aku membeli Velvet Lip Tint dengan harga 175rb, tetapi anehnya setelah lip lacquer ini beredar di olshop harga lip tintnya jadi turun dan sama 155rb nya -_-.

Klaim: Klaim dari lip cream ini tidak dapat aku temukan di packagingnya, mungkin karena tulisannya ngga bisa aku ngertiin sama sekali, tapi 3CE memiliki international official website dan di sana aku dapat mengetahui klaim produk ini, yaitu :

"Once it touches your lips, 3CE Soft Lip Lacquer imparts ultra-intense yet weightless color payoff that remains impaccable throughout the whole day. 

1. Classic matte with luster that won't slide off

2. Non-sticky & Lightweight second-lip texture

3. Highly pigmented coverage with color veratiltiy

4. Flawless color payoff in a single swipe" 

Entah perasaanku saja atau keterangan dari websitenya agak kaku dan seperti dari google translate, anyway, intinya lip lacquer ini mengklaim memiliki ultra intense pigment, memiliki finish matte yang gak akan geser, tidak lengket dan ringan seperti second-lip, dan tahan lama seharian. Klaimnya banyak tapi menurutku hampir sama lah seperti klaim brand-brand lain yang mengeluarkan produk matte lip cream, cuma bahasanya aja yang tinggi.

Komposisi : Isododecane, Octyldodecanol, Polypropylsilsesquioxane, Polyglyceryl-2 Triisostearate, Vinyl Dimethicone/Methicone Silsesquioxane Crosspolymer, Tricalcium Phosphate, Disteardimonium Hectorite, Diisostearyl Malate, Silica, Iron Oxides (CI 77492), Trimethylsiloxysilicate, Silica Silylate, Synthetic Fluorphlogopite, Titanium Dioxide (CI 77891), Red 7 (CI 15850:1), Iron Oxides (CI 77491), Yellow 5 Lake (CI 19140), Propylene Carbonate, Oenothera Biennis (Evening Primrose) Oil, Simmondsia Chinensis (Jojoba) Seed Oil, Prunus Serrulata Flower Extract, Calendula Officinalis Flower Extract, Hydrogenated Castor Oil Dimer Dilinoleate, Sorbitan Isostearate, VP/Hexadecene Copolymer, Polyglyceryl-2 Diisostearate, Triethoxycaprylylsilane, Tocopherol, Caprylic/Capric Triglyceride, 1,2-Hexanediol, Dehydroacetic Acid, Fragrance(Parfum), Red 6 (CI 15850), Iron Oxides (CI 77499)


Seal : 3CE merupakan brand yang memperlihatkan ke ekslusifannya dengan berbagai cara, salah satunya dengan adanya hologram di bagian belakang box dan di bagian tube terdapat seal dalam tulisan Hangul yang kira-kira artinya tidak bisa dikembalikan apabila sealnya telah rusak. Apakah berarti kalau kita mengembalikan produk 3CE dengan keadaan seal utuh maka kita akan 100% direfund atau diganti dengan produk baru? Hmmm, aku bukan Korean resident dan tidak pernah mencobanya.



Aplikator : Aplikator produk ini berbentuk doe foot yang tidak terlalu gede maupun terlalu panjang, malah cenderung agak pendek dengan ujung yang kecil, personally, aku tidak mengalami kesulitan saat menggunakannya, malah menurutku nyaman sekali saat menggunakan aplikator model begini.

Swatch : Nah sekarang aku akan menunjukkan hasil swatch di tanganku :

Indoor

Outdoor
Tawny Red adalah shade warm yellow brown dengan sedikit sekali warna merah, Explicit merupakan shade pink kemerahan dengan sentuhan neon, sedangkan Null Set adalah warna brick red (merah kecoklatan). Aku harus akui dari ketiga shade yang aku pilih ini sebenernya yang bikin excited adalah si Tawny Red karena aku lagi suka banget sama shade model Terracotta, Brown-Yellow gini. 

Berikut hasil swatch di bibirku :


Tawny Red

Explicit

Null Set


Formula : Formula Lip Lacquer ini enak banget, creamy, mudah diratakan, dan setelah ngeset di bibir tidak terasa berat dan nyaman, wanginya juga enak mirip kue. Minusnya cuma mudah kering setelah dioles jadi harus cepat-cepat diblend, selain itu formulanya semakin lama-semakin terasa meresap di bibir, dan bibirku yang sebenarnya tidak kering jadi terasa kering dan mengelupas. Untuk ketahanan produk ini aku bilang tahan banget, karena dipakai seharian masih stay di bibir, paling kalau makan berminyak aja baru lip creamnya hilang di bagian tengah bibir. Untuk menghilangkan lip cream dari bibir terbilang susah, karena produk ini termasuk matte lipcream yang waterproof maupun smudgeproof. Sehingga diperlukan makeup remover berbasis oil, selain itu bakal harus digosok betul-betul baru ilang semua.

What I like about this product :
- Good shades
- Good design
- Good aplicator
- Yummy scent
- Not streaky, creamy, and lightweight
- Smudgeproof and waterproof
- Long lasting

What I don't like about this product :
- Drying on lips
- Expensive
- Hard to find in Indonesia

Overall : 4/5
Repurchase? Yes

Kesimpulannya aku tetep suka sama 3CE Soft Lip Lacquer karena selain packagingnya yang menarik, shadenya banyak yang bagus dan formulanya juga juara, cuma seandainya ngga bikin bibir makin kering pasti udah sempurna. Jadi aku sarankan bagi yang tertarik dengan lip cream ini mending bagi yang memiliki bibir nggak kering, kalau yang punya bibir kering tapi ingin coba aku sarankan harus pakai banyak-banyak lip balm.

Thanks for sticking up with my review, comment, share, or react below so I'll know what you think! See you~

Korean Red Makeup Tutorial

Wednesday, August 1, 2018

Personal Experience : Perjalananku dalam Berusaha Memutihkan Kulit

HAAIIII SEMUAA....

Postingan pertama di bulan Agustus ini sedikit berbeda dari sebelumnya, karena aku kali ini tidak mereview sebuah produk melainkan sharing pengalamanku dalam memutihkan kulit. Bukan, ini bukan DIY atau beauty hack tentang cara bagaimana kulitku menjadi putih permanen, tetapi lebih ke arah sharing perjalananku selama ini dalam memutihkan kulitku. Interested? Then keep on reading!.




Oke, pertama you must know kalau aku adalah keturunan jawa dengan kulit sawo matang, alias cokelat. Meskipun ibuku memiliki kulit kuning langsat tapi bapakku memiliki kulit cokelat tua sehingga menghasilkan anaknya kulit cokelat sedang. Jadi seumur hidupku aku tidak pernah memiliki kulit putih ataupun kuning langsat, aku selalu melihat warna kulit cokelat yang sama.

Sebenarnya aku tidak tahu sejak kapan aku ingin memutihkan kulit, tapi masa kanak-kanak dan sekolah aku selalu menyukai manga dan anime, sehingga aku selalu suka melihat karakternya yang berkulit cerah. Saat disekolah aku cuek dengan penampilan sehingga wajah dan kulitku terlihat tambah kusam dan gelap, apalagi dengan selera fashionku yang cupu bahkan untuk seusiaku, yah bisa dibilang aku nerd dan gak gaul di sekolah haha. Banyak teman sekelas sejak SMP dan SMK mengkritisi kulitku yang gelap, apalagi dengan cewek-cewek yang suka merawat diri. Aku ingat dulu pada waktu upacara SMK aku bersebelahan dengan anak sekelasku yang memang suka makeup dan perawatan, dia bilang "Aku seneng kalau berjejer disampingmu, karena kulitku terlihat jauh lebih putih." Belum cukup, dia menjejerkan tanganku dengan tangannya dan berkata lagi "Duhhh kulitmu kok bisa sih gosong banget kayak gitu?" Aku yang cupu dulu tak bisa menjawab, tapi tetep aja komennya membekas sampai sekarang.

Akhirnya sampailah kelas 2 SMK aku mulai mengerti pentingnya merawat tubuhku, dan berusaha memotivasi diriku kalau aku nggak jelek-jelek amat kalau dirawat :p. Akhirnya  aku meminta krim malam dan pagi punya ibuku merk Tje Fuk, hasilnya kelihatan sih, tapi teksturnya terlalu think dan kalau keringetan jadi pektay gitu. Suatu hari ibuku memberiku produk Dempo Snow, gambarnya seperi ini :


Courtesy : google

Dulu aku tidak tahu apapun tentang skincare jadi aku hajar aja pake produk ini sampe habis 2 tab. Perubahannya pesat loh, kulitku jadi jauh lebih putih dan bersinar, tapi ngga sampai licin dan glowing kayak krim pemutih geje. Teman-teman sekelas mengetahui perubahanku dan entah perlakuan mereka padaku jadi lebih baik, sejak itu aku tahu kalau penampilan bisa berpengaruh dengan perlakuan seseorang. 

Sampai akhirnya aku tidak dibelikan krim Dempo lagi sama ibuku karena penjualnya pindah (ceritanya yang jual temennya ibuku sendiri), sehingga berangsur-angsur kulitku kembali seperti semula, sampai sekarang aku tidak tahu merk Dempo ini abal atau ngga. Dan tentu, temen-temen sekelas mulai bercanda "Si *namaku* kok jadi item lagi ya? Padahal dulu udah putih loh," "Yah mungkin kebanyakan berjemur dipantai jadi gosong hahaha."  Setelah itu mereka mulai nggak peduli sama aku seperti sebelum aku pake krim.

Lanjut, kali ini perjalananku saat lulus dan mulai bekerja. Entah pressurenya semakin kuat atau aku yang sudah nggak tahan sehingga aku memutuskan untuk terobsesi tampak lebih putih. Saat taun 2014 booming makeup Korea macam Etude, Innisfree, Tony Moly, dkk. Aku membeli BB Cream Etude House yang ini :


courtesy google

Aku pilih shade Honey Beige, dan hasilnya... masih kelihatan putih banget di mukaku, dengan culunnya aku ke kantor pake bb cream doang dan dibilang terlalu tebel bedaknya, mungkin karena aku ga pake alis, lipstick, dll seperti sekarang jadi keliatan pucet banget hahaha. Setelah itu aku mulai pakai alis dan hasilnya nayyy banget, tapi dulu pede banget meskipun diketawain orang kantor, pokoknya taun 2014-2015 itu aku belajaran pake makeup Korea, kalau diinget-inget norak banget hasilnya wkwkwk.

Pada tahun 2015 aku juga mulai mengenal cosplay dan terjun di dalamnya, disitulah aku lagi-lagi dihadapkan pada kenyataan kalau kulit putih lebih preferable daripada kuilt gelap. Tahu sendiri kan fans anime itu kebanyakan laki-laki remaja dengan ekspektasi tinggi bagi para cosplayer anime favoritnya, sehingga kalau cosplayer tersebut kulitnya ga putih pasti ga di notice seperti aku. Gara-gara itu juga stigmaku tentang kulit putih is the best terus menumpuk . Aku sempat ngedown dan benci dengan warna kulitku sendiri, kalau lihat cewek-cewek lain yang mulus dan kulitnya putih itu iri banget, apalagi kalau pas event cosplay banyak yang memuji dan minta foto.

Akhirnya aku beralih ke perawatan sabun pemutih  dan kapsul pemutih. Dulu taun 2015-2016 booming produk-produk sabun, lotion, bahkan kapsul pemutih dari Thailand, aku dulu pertama memakai :

courtesy : google

Yap, Gluta Pure Soap ini sempet ngehits dan menjadi pelopor produk sabun pemutih lain, bahkan ada beberapa blogger yang mereview. Aku mencobanya dan hasilnya badanku malah gatal-gatal dan ada bentol-bentol merah gede, pertama sih maksa, tpi akhirnya aku nyerah dan menyimpulkan sabun ini gak cocok buat aku. Kemudian aku beralih ke Gluta Lapunzel, penampakannya seperti ini :


courtesy google 

Pemakaiannya 1x sehari dan satu box cukup untuk sebulan, harganya dulu mayan mahal sekitar 200rb an, tapi lagi-lagi hasilnya ga seperti yang aku harapkan, badanku kembali bentol-bentol merah dan gateell bangettt, akhirnya aku ga lanjut, malah yang ada kulitku jadi banyak bekas bentol yang susah hilang, hiks.

Terakhir aku pakai merk Thailand adalah pada postinganku yang ini, yaitu sabun Jelly's Pure Soap :



Packagingnya gemesh banget, dan ini faktor utama aku khilaf make huehehe. Tapi tetep aja aku alergi dan aku memutuskan kalau sebenernya ak ga cocok pakai sabun yang ada Glutathionenya, akhirnya aku tidak memakai produk pemutih Thailand lagi.

Nah setelah itu aku entah melihat vlogger-vlogger seperti Rachel Goddard dan Suhay Salim ditambah dengan vlogger luar negeri, dari mereka aku tersadar cantik itu ga harus putih gitu loh. Malah kalau pakai makeup nih vlogger-vlogger terlihat lebih glowing dan eksotis daripada vlogger berkulit putih. Setelah melalui proses batin yang panjang, akhirnya aku made a peace with myself, aku ngga membenci kulit cokelatku lagi, bahkan aku justru embrace it, I'm a Javanese with brown skin and it's ok.

Setelah rangkaian-rangkaian perawatan pemutih itu sebenarnya ada hasilnya sih, kulitku ngga gelap banget kayak dulu, justru malah jadi cokelat muda, tapi dengan bentol-bentol merah diatasnya huhu. Akhirnya aku mulai ke klinik kecantikan untuk facial dan pakai krim klinik (untuk bahasan wajah ini lain postingan ya) sedangkan untuk tubuh aku rajin luluran dan memakai jaket, hand body, sarung tangan, serta kaos kaki kalau keluar rumah, setelah itu aku juga mulai rajin merawat wajah dengan rangkaian skincare dan sunblok, hasilnya tentu aku ngga jadi putih, tapi at least aku ngga gosong kena panas.

Yah beginilah sharingku soal pengalaman memutihkan kulit, aku ngga pernah mencoba pakai DIY masker atau bikin beauty hack soalnya aku udah kapok sama hal yang tidak pasti (cielah) mending aku pakai metode aman meski hasilnya lama,  kulitku yang bentol-bentol bekasnya juga mulai sembuh. So I'm actually content with myself.

Saranku buat kalian yang memiliki kulit cokelat atau gelap sepertiku janganlah sedih dan rendah diri, bersyukurlah dengan apa yang Tuhan berikan, lebih baik fokus ke mencerahkan bukan memutihkan, karena cerah itu pasti terlihat segar dan menarik apapun warna kulitnya, sekeras apapun kita yang berkulit gelap tak akan bisa menjadi seputih cewek Korea kecuali kalau kita suntik putih atau skin bleaching. 

Thanks udah baca postinganku yang abal ini, maaf kalau isinya ngga sesuai ekspektasi pas lihat judulnya. See you on the next post~